Salah satu museum di Indonesia adalah museum kereta api Ambarawa. Museum ini sesungguhnya adalah stasiun kereta api Ambarawa, yang berfungsi ganda, yaitu sebagai stasiun kereta api dan museum, yang terletak di Kecamatan Ambarawa kota Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Disini dipajang lokomotif-lokomotif kuno berbahan bakar kayu yang pernah dioperasikan pada jaman Belanda.
Stasiun kereta api Ambarawa dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1873 dengan tujuan mempermudah pengangkutan tentara Belanda dari dan ke Semarang. Disamping dijadikan museum, stasiun kereta api Ambarawa ini masih difungsikan sebagai stasiun kereta api, tetapi hanya untuk melayani pariwisata. Peralatan-peralatan yang berkaitan dengan perkeretapian disimpan di ruang khusus di dalam stasiun. Sedangkan lokomitif-lokomotif yang sudah tidak dioperasikan dipajang secara permanen di halaman stasiun.
Museum kereta api Ambarawa terletak 15 km kearah selatan dari kota Semarang, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat, baik umum, maupun pribadi. Perjalanan dari kota Semarang dapat dalam waktu 30 menit. Kendaraan bermotor bisa diparkir tidak jauh dari stasiun. Karcis masuk stasiun sebesar Rp. 20.000,-. Sedang ongkos parkir hanya Rp. 3.000,-. Tidak pakai sistem jam-jaman seperti kalau kita parkir dikota-kota besar.
Lokomotif-lokomotif yang dipensiunkan dan dimuseumkan adalah type C1140, C2407, sedang type B2502 dan B2503 masih digunakan khusus untuk melayani wisata. Kedua lokomotif ini buatan Jerman.
Rute Ambarawa – Bedono PP.
Dengan lokomotif uap bergerigi berbahan kayu, nomor B2502 dan B2503, para wisatawan diajak menyusuri rute Stasiun Ambarawa – Stasiun Bedono pergi pulang. Jarak antara kedua stasiun ini sejauh 9 km. Antara Ambarawa dan Bedono wisatawan akan disuguhi pemandangan persawahan, perbukitan, pegunungan, gunung Ungaran, gunung Telomoyo dan gunung Sumbing dengan hembusan semilir angin sejuk sebuah dataran tinggi. Wisatawan bisa dilayani hanya dengan sistem sewa, yaitu sebesar Rp. 4.250.000,- (Empat juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah). Kapasitas penumpang sebanyak 80 orang dengan dua gerbong. Tarif sewa bisa berubah-ubah setiap saat.
Rute Ambarawa – Tuntang PP.
Jarak antara stasiun Ambarawa – stasiun Tuntang sejauh 5 km. Para wisatawan diajak melihat bentangan sawah, hamparan rawa tuntang, serta pemukimam warga yang berada disebelah kiri dan kanan lintasan kereta api. Untuk rute ini wisatawan dialayani kereta api dengan lokomotif berbahan bakar solar. Setiap penumpang dikenakan biaya Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).
Penginapan.
Wisatawan bisa menginap di hotel-hotel yang ada di kota Semarang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Ambarawa. Atau memilih menginap di daerah yang lebih dekat yaitu di Bandungan yang hawanya sejuk, sambil minum susu tahu atau tahu goreng di pabrik-pabrik tahu di daerah ini.
Jika tertarik berwisata dengan lokomotif kuno tersebut, Anda bisa menghubungi :
Stasiun Ambarawa – 0298.591035
DAOP IV Semarang – 024.3534382
Email : sekdaop4@kereta-api.com
KLIK DISINI |
TAHITIAN NONI JUICE bisa diminum bersamaan dengan obat dokter dan tidak menimbulkan efek samping |
0 komentar:
Posting Komentar