Taman Nasional Kelimutu mulai ditunjuk oleh Departemen Kehutanan sebagai media konservasi alam mulai tahun 1992 dan secara administratif berada di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Wolowaru, Kecamatan Detsuko dan Kecamatan Ndona Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Luas wilayahnya mencapai 5.000 ha dan terdiri dari daerah yang bergelombang mulai ringan sampai berat dengan relief berbukit-bukit sampai bergunung-gunung. Puncak tertinggi wilayah ini adalah Gunung Kelibara yang berada 1.731 meter di atas permukaan laut.
Obyek wisata utama Taman Nasional Kelimutu adalah danau tiga warna yang berada di Gunung Kelimutu. Air danau ini secara bertahap mampu berubah-ubah warna dari merah menjadi hijau tua, lalu kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Perubahan warna ini diyakini warga setempat ada hubungannya dengan arwah orang yang telah meninggal dunia dan bersemayam di puncak gunung tersebut. Bagi para wisatawan, inilah keindahan alam yang tidak bisa didapatkan di wilayah lain di dunia.
Taman Nasional Kelimutu secara umum mempunyai iklim tropis dengan ciri khas temperatur tinggi. Musim kunjungan terbaik yaitu antara bulan Juli sampai September pada saat musim kering. Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Kelimutu antara lain Kodal (Diospyros ferra), Sita (Alstonis scholaris), Kesambi (Schleichera oleosa), Ajang kode (Toona spp.), Kawah (Anthocephalus cadamba), Kesi (Canarium spp.), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi "Edelweiss". Sedangkan fauna yang ada di Taman Nasional Kelimutu antara lain Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus), Rusa (Cervus timorensis), Elang (Elanus sp.), Srigunting (Dicrurus sulphurea) dan lain-lain.
Kegiatan rekreasi yang ditawarkan oleh Taman Nasional Kelimutu adalah jalan-jalan melintasi alam Pulau Flores, hiking, mengabadikan panorama alam, gejala alam, atau bahkan melakukan penelitian. Selain itu, Anda juga bisa mengenal wisata budaya dari berbagai suku yang ada di Taman Nasional Kelimutu. Pemerintah setempat telah membangun fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan lokal maupun mancanegara. Misalnya pondok jaga, shelter, pintu gerbang, MCK, jalan setapak dan lain-lain. Untuk penginapan atau losmen, Anda bisa mendapatkan melalui penginapan tradisional yang disediakan warga sekitar.
Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Kelimutu, terdapat beberapa jalur yang bisa Anda pilih. Jika berangkat dari Jakarta, Surabaya atau kota besar lainnya memakai pesawat terbang, pastikan tujuan Anda yang pertama adalah kota Kupang. Dari Kupang menuju Ende, Anda hanya butuh waktu 40 menit. Atau jika dari Bima menuju Ende, dibutuhkan waktu 90 menit dengan pesawat terbang. Selanjutnya dari Ende ke desa terdekat Taman Nasional Kelimutu, yaitu desa Koanara sekitar 93 km dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam.
Perjalanan dilanjutkan dengan jalan setapak dari desa Koanara, desa Koposili, desa Manakuko hingga Puncak Danau Kelimutu. Semuanya dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Atau Anda juga bisa memilih jalur lain melalui desa Woloara, desa Koposenda, desa Woloki, desa Kopo dan sampai di Puncak Danau Kelimutu. Bila jalur setapak ini yang Anda pilih, waktu yang dibutuhkan juga sekitar 2,5 jam.
1 komentar:
How to find Lost Blockchain wallet password
Have you lost your Blockchain wallet secret key? Would you like to recoup your wallet secret phrase yet have no approaches to recuperate the equivalent? Under such conditions, you can address the well-first class experts who have abilities and involvement in settling the complexities related with Blockchain. Simply take your telephone and dial Blockchain Support number1800-665-6722.The number is accessible nonstop and is accessible from any piece of the globe. Along these lines, don't botch the chance to realize the solutions for purpose the issue. Visit:- https://www.cryptophonesupport.com/wallet/blockchain/
Posting Komentar